logo Kompas.id
NusantaraRiwayat Hik, Jejak Perjuangan ...
Iklan

Riwayat Hik, Jejak Perjuangan ”Wong Cilik” dari Pelosok Bayat

Hik meninggalkan jejak etos kerja dan kegigihan orang kampung yang merantau ke kota besar. Tak berlebihan menyebut hik juga sebagai sebuah jejak perjuangan ”wong cilik”.

Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO, GREGORIUS MAGNUS FINESSO
· 1 menit baca
Monumen Angkringan berbentuk angkringan pikul yang didirikan di Desa Ngerangan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/3/2022). Dibangunnya monumen itu untuk mengukuhkan keberadaan desa tersebut sebagai tempat cikal bakal lahirnya hik atau angkringan yang kini marak muncul di sejumlah daerah.
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO

Monumen Angkringan berbentuk angkringan pikul yang didirikan di Desa Ngerangan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/3/2022). Dibangunnya monumen itu untuk mengukuhkan keberadaan desa tersebut sebagai tempat cikal bakal lahirnya hik atau angkringan yang kini marak muncul di sejumlah daerah.

Dari sebuah kampung pelosok di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pedagang hik alias wedangan menggurita di jalanan Kota Surakarta. Bagi mereka, hik lebih dari sekadar tempat makan alternatif yang merakyat. Ini soal perjuangan anak desa mengubah nasib di kota besar.

Namanya Karso Jukut atau Karso Dikromo. Ia disebut-sebut sebagai sosok pencetus hik di ”Kota Bengawan”. Asal pemuda itu bukan dari Kota Surakarta. Ia lahir di Desa Ngerangan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten. Desa itu berada di sisi selatan Klaten dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Editor:
GREGORIUS MAGNUS FINESSO
Bagikan