logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊOperasi Pasar Minyak Goreng di...
Iklan

Operasi Pasar Minyak Goreng di Surakarta Dialihkan untuk Jenis Curah

Pemkot Surakarta terus menggelar operasi pasar untuk komoditas minyak goreng di tengah minimnya ketersediaan bahan pokok tersebut. Saat ini, operasi pasar hanya diarahkan untuk minyak goreng curah.

Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
Β· 1 menit baca
Warga melakukan cap jempol sebelum membeli minyak goreng dalam operasi pasar oleh Perum Bulog Kantor Cabang Surakarta dan Dinas Perdagangan Kota Surakarta di Taman Jaya Wijaya, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (23/2/2022). Cap jempol menjadi cara untuk membatasi jumlah pembelian. Satu orang dibatasi hanya boleh membeli 2 liter.
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO

Warga melakukan cap jempol sebelum membeli minyak goreng dalam operasi pasar oleh Perum Bulog Kantor Cabang Surakarta dan Dinas Perdagangan Kota Surakarta di Taman Jaya Wijaya, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (23/2/2022). Cap jempol menjadi cara untuk membatasi jumlah pembelian. Satu orang dibatasi hanya boleh membeli 2 liter.

SURAKARTA, KOMPAS β€” Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah, terus menggelar operasi pasar minyak goreng di tengah minimnya ketersediaan bahan pokok tersebut. Namun, kini operasi pasar hanya diarahkan untuk minyak goreng bentuk curah. Kebijakan tersebut diambil guna menjamin pelaku usaha kecil dan masyarakat tetap memperoleh minyak goreng berharga murah.

Operasi pasar yang digelar oleh Pemerintah Kota Surakarta berlangsung sejak awal Maret. Sejumlah pihak yang diajak untuk kerja sama ialah Perum Bulog Kantor Cabang Surakarta dan platform lokapasar bernama Dagangan. Dalam operasi pasar tersebut, minyak goreng yang dijual berkemasan sederhana dan premium. Saat itu, harga minyak goreng dipatok Rp 14.000 per liter setiap kali operasi pasar digelar. Harga tersebut sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Editor:
GREGORIUS MAGNUS FINESSO
Bagikan