Songket Terus Beradaptasi dengan Zaman
Seiring perubahan zaman, songket terus mengalami perkembangan. Pelaku usaha di bidang kain tenun pun terus berinovasi untuk menyesuaikan keinginan pasar.
Kain tenun songket Palembang terus berkembang. Para pencinta songket terus berinovasi menyesuaikan keinginan zaman. Songket yang awalnya hanya bisa digunakan untuk acara-acara sakral dan kalangan bangsawan kini bisa dijangkau oleh seluruh kalangan, termasuk kaum milenial. Aneka produk turunannya pun bermunculan agar bisa digunakan sehari-hari.
Aji YK Putra (31) , warga Kecamatan Kemuning, Palembang, tak akan pernah lupa saat ia menikahi Feny Maulia Agustin (27) tahun lalu di Palembang. Saat resepsi perkawinan, mereka mengenakan baju adat Palembang ”Aesang Paksangko” berupa balutan kain songket bermotif lepus berlian dilengkapi aksesori yang didominasi warna emas dan merah tua.