logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊSelamat dari Tsunami Flores...
Iklan

Selamat dari Tsunami Flores dengan Perahu Motor (2)

Ketika peringatan tsunami berkumandang, sejumlah warga kampung Wuring tidak berlari menjauhi pesisir. Mereka malah naik perahu motor yang sandar di belakang rumah mereka. Ada lansia dan bayi.

Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Pr6sM9wIxiXqSivspUXlLOEifDg=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2Fbedd191f-6d7d-4eb6-b188-b863b2fa0316_jpg.jpg
KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN

Kapal dan perahu motor sandar di Pelabuhan Wuring, Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur pada Kamis (16/12/2021). Pelabuhan rakyat ini menghadap ke Laut Flores yang menjadi titik gempa bermagnitudo 7,4 pada Selasa (14/12) lalu.

Setelah menyantap nasi kuning tanpa ikan itu, saya bergegas menuju Kampung Wuring. Kabarnya, sekitar 700 orang dari kampung itu mengungsi akibat gempa berpotensi tsunami dengan magnitudo 7,4 di Laut Flores pada Selasa 14 Desember 2021. Wuring terletak di pesisir Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, berhadapan dengan Laut Flores.

Kamis (16/12/2021) pagi itu, saya menyusuri perkampungan Wuring yang padat. Lorong utama di tengah kampung hanya bisa dilewati satu mobil. Perkampungan itu dulunya rumah-rumah panggung yang tiangnya ditancapkan di laut. Perlahan warga menimbun tanah di kaki tiang sehingga terbentuk daratan yang menjorok ke tengah laut sekitar 300 meter dari darat.

Editor:
Gesit Ariyanto
Bagikan