logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊKasus Bunuh Diri Siswa Jadi...
Iklan

Kasus Bunuh Diri Siswa Jadi Evaluasi Penerapan Bimbingan Konseling

Kasus bunuh diri siswa di sekolah menjadi momentum untuk menegakkan kembali pembelajaran bimbingan konseling di sekolah.

Oleh
DEFRI WERDIONO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/NkLDFq-BBuwETcPfC_E_HbHe0fc=/1024x485/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2Fe0a629b5-7831-4e2c-9e8e-3667ea2de49d_jpg.jpg
KOMPAS/DEFRI WERDIONO

Beberapa siswa SMAN 1 Srengat mengunjungi rumah duka F (16) di Desa Selokajang, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Selasa (21/12/2021). F yang merupakan siswi SMAN 1 Srengat mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri di sekolah.

BLITAR, KOMPAS β€” Jalan pintas yang ditempuh oleh salah satu siswi SMAN 1 Srengat di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, yang memilih mengakhiri hidup di lingkungan sekolah, hendaknya menjadi pembelajaran dan momentum bagi dunia pendidikan untuk menegakkan kembali pembelajaran bimbingan konseling di sekolah.

Wakil Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur Hikmah Bafaqih saat dihubungi dari Malang, Rabu (22/12/2021), menilai, selama ini pembelajaran bimbingan konseling (BK) di sekolah belum tegas. Fungsi BK juga belum berjalan sebagaimana mestinya.

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan