INFRASTRUKTUR JALAN
Jalur Pantura Menolak Merana
Pelaku UMKM di jalur Pantura Jawa merasakan dampak dari berkurangnya pengguna jalan di sana karena sebagian besar beralih ke jalan Tol Trans-Jawa. Mereka berupaya berinovasi agar bisa bertahan di tengah sepinya pelintas.
Saat Jalan Tol Trans-Jawa tersambung dan sebagian pengguna beralih menggunakan jalan tol, para pengusaha mikro, kecil, dan menengah di sepanjang jalur non-tol pantai utara diliputi kekhawatiran. Menolak merana, berbagai pihak bersiasat untuk tetap menghidupkan roda perekonomian di jalur tersebut.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2F20211209WEN13_1639036632.jpg)
Salah satu rumah makan yang ditutup karena sepi di jalur pantura, Kecamatan Ngringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Kamis (9/12/2021). Sebagian besar pemilik restoran dengan modal yang besar mengalihkan usahanya di tempat istirahat jalan tol.
Sejumlah pedagang telur asin dan oleh-oleh khas di Brebes, Jawa Tengah, misalnya, sempat mengeluhkan anjloknya pendapatan mereka. Mudik Lebaran dan Tahun Baru yang biasanya menjadi momen meraup rupiah tak berbeda dengan hari-hari lain.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 5 dengan judul "Jalur Pantura Menolak Merana".
Baca Epaper Kompas