logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊTrauma dengan Bencana Gempa...
Iklan

Trauma dengan Bencana Gempa 1992, Warga Flores Memilih Berjaga di Luar Rumah

Gempa diikuti tsunami yang melanda Flores pada 1992 membuat warga sadar bencana. Tanpa aba-aba dari pemerintah, warga melakukan penyelamatan diri secara mandiri.

Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/OtpXL61dUEw80c4IMXa8IjH9Xq4=/1024x1480/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2F28a9bad9-850f-4143-b5ad-8b15645d9301_jpg.jpg
TANGKAPAN LAYAR

Warga Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, berlari akibat gempa bermagnitudo 7,4 pada Selasa  (14/12/2021).

KUPANG, KOMPAS β€” Sejumlah warga yang tinggal di pesisir utara Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, belum berani pulang ke rumah mereka pascagempa bermagnitudo 7,4 mengguncang daerah itu, Selasa (14/12/2021). Warga khawatir terjadi gempa susulan yang berpotensi menimbulkan gelombang tsunami, seperti pada 1992.

Remigius Nong (42), warga Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka, lewat sambungan telepon menuturkan, masih banyak warga yang tidur di jalanan. Ada juga yang menginap di rumah keluarga yang berada jauh dari pesisir pantai. Gempa susulan yang terus terjadi membuat warga merasa belum sepenuhnya aman.

Editor:
wahyuharyo
Bagikan