logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊTerkait Ucapan Gubernur NTT,...
Iklan

Terkait Ucapan Gubernur NTT, Pemimpin Harus Bersikap Egaliter dan Tak Feodal

Pemimpin daerah di NTT diharapkan membangun relasi egaliter dengan rakyat. Gaya feodal hanya membawa perpecahan. Hal itu mengemuka dalam sebuah diskusi merespons ungkapan Gubernur Viktor Laiskodat, beberapa waktu lalu.

Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/OUUZDDZnN5G87B-E4Hk9Zf-EOVs=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2Fde97aea3-0210-4765-9ae1-189e8b5ca79e_jpg.jpg
KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN

Suasana diskusi di aula FISIP Universitas Katolik Widya Mandira Kupang pada Selasa (7/12/2021). Diskusi itu khusus membahas gaya komunikasi Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat.

KUPANG, KOMPAS β€” Setiap pemimpin, termasuk di Nusa Tenggara Timur, mesti menjaga tutur kata dan tindakan saat berkomunikasi dengan masyarakat. Sikap saling menghargai dan membangun relasi egaliter antara pemimpin dan warga jadi modal utama memajukan daerah. Sebaliknya, sikap feodal bakal berujung perpecahan.

Demikian pandangan yang mengemuka dalam diskusi yang digelar oleh Centra Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Katolik Widya Mandira (FISIP Unwira) di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Selasa (7/12/2021). Forum diskusi Centra FISIP Unwira secara khusus membahas tentang gaya komunikasi Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan