logo Kompas.id
โ€บ
Nusantaraโ€บBertaruh Nyawa untuk Mengambil...
Iklan

Bertaruh Nyawa untuk Mengambil Harta yang Tersisa

Potensi awan panas guguran Semeru masih terus ada, Namun, warga nekat bertaruh nyawa untuk mengambil barang berharga. Mereka kini berada di titik nol setelah kehilangan rumah, kebun, bahkan keluarga.

Oleh
AMBROSIUS HARTO, DAHLIA IRAWATI
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/SMMcCeKT_Ht74EPT5RKLjd3r2v4=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2F06ced4dc-d761-4f00-b8c1-c63152a78e14_jpg.jpg
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Warga berada di atas truk yang siap membawa barang-barang pasca-erupsi Gunung Semeru di Dusun Curah Koboan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021).

Senin  (6/12/2021) siang, saat Gunung Semeru terlihat tenang, seorang warga terlibat adu mulut dengan polisi di jalan Dusun Kajarkuning, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Si bapak itu kesal karena petugas melarangnya menuju kediaman di Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, untuk mengambil harta benda.

Padahal, dia sudah membawa truk untuk mengangkut perabotan rumah, sepeda motor,  ataupun ternak yang  belum sempat diambil sejak erupsi pada Sabtu (4/12/2021) siang.

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan