logo Kompas.id
NusantaraMenengok ”Rampok”, Merpati Rp ...
Iklan

Menengok ”Rampok”, Merpati Rp 1,7 Miliar yang Mencuri Hati

Kabar terkait burung merpati seharga lebih dari Rp 1,7 miliar menyita perhatian publik. Merpati berharga fantastis dengan nama ”Rampok” itu sudah ratusan kali memenangi perlombaan berhadiah mobil.

Oleh
KRISTI D UTAMI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/jdNg_pK5hHZXYZHFPIzAY7nYNiI=/1024x689/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F11%2Fb641043f-d6d7-4550-81ab-5e8582491112_jpg.jpg
KOMPAS/KRISTI DWI UTAMI

Peternak membentangkan sayap merpati seharga lebih dari Rp 1,7 miliar di tempat budidaya merpati Desa Mejasem Timur, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Di tempat tersebut, ada lebih dari 1.100 ekor merpati yang dibudidayakan menjadi merpati balap tinggian kolong atau merpati kolong. Harga merpati di tempat itu mulai dari Rp 4 juta hingga di atas Rp 1,7 miliar per ekor. Biaya perawatan dan pakan ribuan merpati di tempat itu lebih kurang Rp 50 juta per bulan.

Dua pekan belakangan, kehadiran burung merpati bernama Rampok di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, mencuri perhatian masyarakat. Burung itu dibeli dengan harga lebih tinggi dari harga mobil BMW X5 milik bekas jaksa Pinangki Sirna Malasari yang disita negara, yakni Rp 1,7 miliar.

Salah satu orang yang turut membeli Rampok adalah Yunius Martin (41), warga Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal. Burung merpati balap kolongan atau yang lebih dikenal sebagai merpati kolongan itu dibeli secara berpatungan oleh Yunius dan dua pencinta merpati lain.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan