Tubuh Imam Rosyid (50) cekatan memanjat pohon kelapa setinggi sekitar 10 meter. Di tubunya bergelantung dua bumbung (wadah nira terbuat dari bambu) yang dikaitkan pada perutnya. Hanya butuh lima menit bagi Rosyid untuk sampai di pucuk. Pria paruh baya itu setiap pagi dan sore nderes (menyadap) nira kelapa untuk bahan baku gula jawa atau gula merah. Dalam sehari rata-rata ia nderes 15 pohon kelapa yang menghasilkan 8 liter nira. Rutinitas itulah yang membuat tubuh Rosyid tampak sehat dan berotot, seperti saat ditemui di rumahnya di Desa Gembuk, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, awal Oktober 2021.