logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊGPS Terlepas, Pergerakan...
Iklan

GPS Terlepas, Pergerakan Kawanan Gajah di TNBBS Sulit Dipantau

Konflik perebutan ruang hidup antara gajah dan manusia di Lampung belum juga berakhir. Kondisi ini juga dipicu menyempitnya habitat gajah menyusul penguasaan manusia untuk membuka perkebunan.

Oleh
VINA OKTAVIA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/aF4Wxq0zwvVn9VfCXm0lVoj11W4=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2FDSC08130_1581668577.jpg
KOMPAS/VINA OKTAVIA

Saridi (43), warga Pekon (Desa) Sukajaya, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, Lampung, yang menjadi korban serangan gajah liar saat ditemui di rumahnya, Kamis (13/2/2020).

TANGGAMUS, KOMPAS β€” Kalung pendeteksi posisi atau GPS collar yang dipasang di kawanan gajah liar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan atau TNBBS Lampung terlepas sejak dua pekan terakhir. Kondisi itu meresahkan petani hutan karena pergerakan gajah liar sulit dipantau.

Saat ini, kelompok gajah liar berjumlah 12 ekor masih berada di kawasan Hutan Lindung Kota Agung Utara, Register 39, Kabupaten Tanggamus, Lampung. Dalam kurun waktu sebulan terakhir, dua gubuk warga yang ada di dalam kawasan hutan itu rusak terinjak gajah.

Editor:
aufrida wismi
Bagikan