logo Kompas.id
โ€บ
Nusantaraโ€บAbu Batubara PLTU Amurang...
Iklan

Abu Batubara PLTU Amurang Mulai Dijadikan Bahan Bangunan

Limbah abu batubara dari PLTU Amurang di Sulawesi Utara mulai dimanfaatkan untuk membangun berbagai fasilitas umum. Namun, jumlah yang digunakan masih sangat rendah ketimbang yang dihasilkan.

Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ZsxyK0iXS4vKp8n57RLur7ptYhg=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F10%2F2349fd53-ae89-47cd-833a-ca29535e707a_jpg.jpg
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

Jajaran PT PLN dan Pemkot Tomohon meninjau Gereja Gerakan Pentakosta Bukit Zaitun di Tomohon, Sulawesi Utara, yang dibangun dengan material berbahan dasar abu batubara terbang dan padat (โ€fly ash and bottom ashโ€/FABA) dari PLTU Amurang di Minahasa Selatan, Selasa (26/10/2021).

TOMOHON, KOMPAS โ€” Limbah abu batubara dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap Amurang di Sulawesi Utara mulai dimanfaatkan untuk membangun berbagai fasilitas umum. Namun, jumlah yang digunakan masih sangat rendah ketimbang yang dihasilkan. PT Perusahaan Listrik Negara pun tidak akan menarik biaya dari pemerintah daerah dan masyarakat yang ingin mengolahnya menjadi bahan bangunan.

Salah satu fasilitas umum yang dibangun dengan limbah abu batubara terbang dan padat, atau yang lebih dikenal dengan fly ash and bottom ash (FABA), dari PLTU Amurang adalah Gereja Gerakan Pentakosta Bukit Zaitun di Kelurahan Tondangow, Tomohon. Sebagian besar batako yang membentuk gereja itu berbahan dasar FABA yang bertekstur halus.

Editor:
Mohamad Final Daeng
Bagikan