logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊCahaya yang Menjaga Asa...
Iklan

Cahaya yang Menjaga Asa Kehidupan (Untuk Jelajah Energi Nusantara)

Pembangkit listrik tenaga uap co-firing Sintang, Kalimantan Barat, memberikan manfaat bagi sekitar. Hal itu, misalnya terlihat dari pemanfaatan abu sisa pembakaran batu bara dan cangkang sawit oleh pelaku usaha.

Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/_mj3ATVfJ2wu-JQ3NGvrBt4uKMI=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F10%2Fb5e65733-cc4d-47b9-8b1c-7d04daed19a0_jpg.jpg
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Hendro mengerjakan pembuatan paving blok berbahan campuran FABA dari PLTU Sintang di CV Beton Agung, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Senin (11/10/2021). FABA adalah sebutan untuk limbah pembakaran batu bara PLTU. Paving blok dibuat menggunakan campuran 25 persen FABA, 50 persen pasir, 12,2 persen semen dan 12,5 persen batu kecil. Dalam sehari Hendro bisa mengerjakan 100-200 buah paving blok. KOMPAS/AGUS SUSANTO (AGS) 11-10-2021

Keberadaan pembangkit listrik tenaga uap co-firing Sintang, Kalimantan Barat, memberikan manfaat bagi sekitar. Hal itu, misalnya terlihat dari pemanfaatan abu sisa pembakaran batu bara dan cangkang sawit. Aliran listrik menerangi usaha di sekitarnya, sawit petani terserap hingga menjadi tambahan penghasilan bagi sopir pengangkut cangkang sawit.

Hendro (32), salah satu pekerja di tempat usaha pembuatan bata beton (paving block) di Sintang, Kalbar, mengumpulkan pasir, batu halus, FABA (fly ash bottom ash) abu sisa pembakaran batu bara dan cangkang sawit di salah satu sudut.

Editor:
Bagikan