Bekal Pengetahuan Hindarkan ABK Indonesia dari Jerat Perbudakan
Dua tahun terakhir, ratusan ABK Indonesia mengalami kekerasan di kapal perikanan asing. Namun, ada sebagian lain yang terhindar dari jerat perbudakan karena berkesempatan mendapat pendidikan yang lebih layak.
Dua tahun terakhir, puluhan anak buah kapal asal Indonesia pulang dengan tangan hampa, bahkan dalam peti mati, setelah dipekerjakan paksa di kapal perikanan asing. Sebaliknya, Ahmad Farhan (23), warga Kecamatan Banjaran, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, bernasib lain. Empat tahun mengawaki kapal perikanan Jepang, ia mampu meningkatkan kualitas hidup keluarganya.
Medio 2017, Farhan lulus dari Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Negeri Tegal. Berbekal ijazah, sertifikat kompetensi, dan ilmu pengetahuan, ia membidik pekerjaan sebagai anak buah kapal (ABK) perikanan di kapal berbendera Jepang. Maka, mendaftarlah ia di sebuah perusahaan penyalur ABK.