logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊJelang Musim Tanam, Masyarakat...
Iklan

Jelang Musim Tanam, Masyarakat Adat Pubabu Kesulitan Lahan Olahan

Hingga sekarang, 30 keluarga dari masyarakat adat Pubabu di Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, masih kesulitan mendapatkan lahan olahan dan tempat tinggal.

Oleh
KORNELIS KEWA AMA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/DqtYnZwGHllbNAuFshjZmSTZnu4=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2F20201120kora-pubabu-tanah-milik-pemprov-ntt_1605874564.jpg
KOMPAS/KORNELIS KEWA AMA.

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur memasang plang berisi tulisan kepemilikan lahan di atas tanah adat Pubabu, Senin (24/8/2020). Lahan seluas 3.780-6.000  hektar ini telah diambil alih Pemprov NTT, Jumat (21/8/2020). Kini, masyarakat adat Pubabu kesulitan mengolah lahan.

SOE, KOMPAS β€” Sebanyak 30 keluarga masyarakat adat Pubabu di Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, kesulitan mendapatkan lahan olahan dan tempat tinggal menjelang musim tanam. Pemerintah Provinsi NTT yang menjanjikan kesempatan mengelola lahan untuk kesejahteraan masyarakat masih sebatas wacana.

Koordinator Masyarakat Adat Pubabu Niko Manao, dihubungi di Pubabu, 25 kilometer dari Soe, Senin (4/10/2021), mengatakan, sudah satu tahun, 30 keluarga masyarakat Pubabu digusur dari rumah tinggal dan tanah adat mereka oleh Pemprov.

Editor:
agnespandia
Bagikan