logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊKematian di Jambi Naik 200...
Iklan

Kematian di Jambi Naik 200 Persen, Optimalkan PPKM dan Solidaritas Sosial

Warga yang memiliki tabung oksigen, oksigen portabel, ataupun oksimeter dapat meminjamkan atau mendonasikannya untuk pasien Covid-19 lewat gerakan infak yang dikumpulkan di Sekretariat PMI Jambi.

Oleh
IRMA TAMBUNAN
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/0Sg-LUJ70nLxIBwOHl7jcffro3o=/1024x680/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F05%2F6bf2aa1e-7aab-4e6e-89b3-ad7f58b8343f_jpg.jpg
KOMPAS/IRMA TAMBUNAN

Seorang warga melintasi masjid yang ditutup sementara seiring merebaknya Covid-19 di RT 004 Payo Selincah, Kota Jambi, Sabtu (8/5/2021). Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro berlangsung ketat di Jambi menyusul keluarnya surat edaran gubernur dan wali kota setempat.

JAMBI, KOMPAS β€” Seiring terus naiknya kasus positif dan angka kematian pasien Covid-19 di Jambi, penerapan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM harus lebih dioptimalkan. Begitu pula solidaritas warga perlu terus dibangun untuk membantu para penderita Covid-19.

Kepala Kepolisian Daerah Jambi Inspektur Jenderal Albertus Rachmad Wibowo memaparkan, pasien Covid-19 yang meninggal naik 200 persen sejak Mei lalu. Pada April angka kematian pasien Covid-19 mencapai 20 orang. Namun, sejak Mei, naik menjadi 69 orang, lalu berlanjut 77 orang pada Juni dan 163 orang pada Juli.

Editor:
aufrida wismi
Bagikan