logo Kompas.id
NusantaraCegah Pneumonia yang Merampas ...
Iklan

Cegah Pneumonia yang Merampas Nyawa Anak Balita di Seantero Dunia

Nyawa anak balita masih saja terancam akibat pneumonia. Saat pandemi, kerentanannya kian tinggi.

Oleh
tatang mulyana sinaga
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/iVSGfs9dIduJ9sILz0W9eyLzfvA=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F01%2Fkompas_tark_13084463_88_0.jpeg
KOMPAS/IRMA TAMBUNAN

Betumpal (1,5), bayi dari kelompok Orang Rimba di wilayah Terab, Batanghari, menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher, Jambi, Jumat (10/4/2015). Perawat memberikan bantuan pengasapan atau nebulisasi sebagai bentuk terapi pada bayi pasien yang menderita bronkopneumonia atau radang pernapasan dan paru ini.

Setiap 30 detik, seorang anak berusia di bawah lima tahun meninggal karena pneumonia. Penyakit ini menjadi penyebab kematian utama anak balita di seluruh dunia. Pneumonia merupakan ”perampas nyawa” anak balita karena sering tidak disadari keberadaannya. Saat pandemi, pneumonia bisa saja semakin kejam.

Lagu ”Stop Pneumonia” yang dilantunkan kelompok musik dari Saung Angklung Udjo Bandung mengalun mulus meski disampaikan lewat pertemuan daring, Jumat (16/7/2021). Diiringi irama ceria, pukulan angklung menuntun syairnya bercerita panjang tentang pneumonia.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan