logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊJateng Butuh Rp 1 Triliun Jika...
Iklan

Jateng Butuh Rp 1 Triliun Jika PPKM Darurat Tak Optimal

Jika pembatasan mobilitas optimal, kasus harian di Jateng diprediksi capai 4.100 pada 20 Juli. Namun, jika PPKM darurat tak optimal, kasus harian bakal menyentuh 6.100 kasus dan akan ada kebutuhan anggaran Rp 1 Triliun.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/suULHOmMtNNTLVZMXq8BFb5FzrY=/1024x676/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F07%2F20210712WEN6_1626063680.jpg
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Salah satu klinik kesehatan yang membuka gerai tes cepat Covid-19 di Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (12/7/2021). Banyaknya fasilitas tes cepat tersebut sebagai bagian untuk mengetahui potensi dan jejak penyebaran Covid-19 agar dapat ditangani dengan segera.Kompas/P Raditya Mahendra Yasa12-07-2021*** Local Caption ***

SEMARANG, KOMPAS - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menata fokus anggaran sekitar Rp 283 miliar dalam penanganan Covid-19, termasuk untuk kebutuhan vaksinasi dan dukungan sarana prasarana. Namun, jika pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat darurat tak berjalan optimal, diprediksi bakal ada kebutuhan Rp 1 triliun untuk seluruh Jateng.

Penjabat Sekretaris Daerah Jateng, Prasetyo Aribowo, di Semarang, Senin (12/7/2021), mengatakan, dari anggaran Rp 283 miliar, sejauh ini telah terserap sekitar 15 persen. Hal itu antara lain untuk sarana prasarana tempat isolasi terpusat dan obat-obatan. Serapan diyakini bakal terus meningkat seiring terus bertambahnya kasus positif Covid-19.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan