logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊRadius Bahaya Erupsi Merapi...
Iklan

Radius Bahaya Erupsi Merapi Bertambah, Warga Belum Perlu Mengungsi

BPPTKG mengubah rekomendasi daerah bahaya erupsi Gunung Merapi. Berdasarkan rekomendasi terbaru, radius bahaya ke arah Sungai Gendol, Sleman, ditambah dari 3 km menjadi 5 km.

Oleh
HARIS FIRDAUS/NINO CITRA ANUGRAHANTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/jbnygDB1F4lIjbJfpccXQOMYuDs=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2Feba1b585-e68d-4243-b952-d64e6cb29d27_jpg.jpg
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Wisatawan menaiki jembatan di Bukit Klangon, Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, setelah kejadian awan panas guguran dari Gunung Merapi, Jumat (25/6/2021).

YOGYAKARTA, KOMPAS β€” Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi mengubah rekomendasi daerah bahaya erupsi Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Rekomendasi terbaru, radius bahaya ke arah Sungai Gendol, Kabupaten Sleman, DIY, ditambah dari 3 kilometer menjadi 5 km. Meski begitu, warga di lereng Merapi belum perlu mengungsi.

”Awan panas ke arah Sungai Gendol (sisi tenggara Merapi) sudah beberapa kali terjadi dengan jarak maksimal 3 km. Untuk mengantisipasi perkembangan erupsi berikutnya, rekomendasi daerah bahaya dimutakhirkan,” kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida dalam konferensi pers secara daring, Jumat (25/6/2021) sore, di Yogyakarta.

Editor:
gesitariyanto
Bagikan