logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊPemulihan Psikologi Korban dan...
Iklan

Pemulihan Psikologi Korban dan Pelaku Pencabulan Anak di Tegal Diutamakan

Lima anak di Kota Tegal, Jawa Tengah, mencabuli lima teman bermainnya akibat sering terpapar konten pornografi. Pencabulan itu berulang kali terjadi sejak 2019 hingga 2021. Pemulihan psikologi anak akan diutamakan.

Oleh
KRISTI UTAMI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/MnVM2eTsA-82cI_XDzA-EWkrDLo=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2Ff5217281-7956-4a5f-83d0-39dbc2ef21ae_jpg.jpg
Kompas/Hendra A Setyawan

Mural kampanye perlindungan anak tergambar di tembok rumah warga di kawasan Cinere, Depok, Jawa Barat, Senin (20/7/2020). Berdasarkan data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, jumlah pelaku kekerasan pada anak dari kalangan orangtua dan anggota keluarga meningkat setiap tahun. Selama 2016-2018, ada 1.663 hingga 2.672 orangtua dan anggota keluarga yang menjadi pelaku kekerasan pada anak. Pada 2019, angkanya sedikit menurun menjadi 2.314 orang. Selama Januari-14 Juni 2020, di masa pandemi Covid-19, terdapat 735 orangtua dan anggota keluarga yang melakukan kekerasan pada anak.

TEGAL, KOMPAS β€” Sebanyak tiga anak melakukan pencabulan terhadap lima anak lain, yang merupakan teman bermainnya di sejumlah lokasi di Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal, Jawa Tengah. Lembaga Perlindungan Anak Indonesia mendorong pemulihan psikologi pelaku dan koban diutamakan.

Tiga anak yang melakukan pencabulan adalah DS (14), RA (12), dan ZF (14). Sementara itu, korbannya merupakan teman bermain mereka, yakni AN (8), AF (7), RV (10), RF (7), dan WS (10).

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan