logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊSatu Abad Kesibukan Teluk...
Iklan

Satu Abad Kesibukan Teluk Balikpapan

Terdapat beberapa pertimbangan untuk melakukan pengembangan pelabuhan di Teluk Balikpapan. Hal itu berkaitan dengan kapasitas pelabuhan, kebutuhan pelayaran, lingkungan hidup, dan transfer moda.

Oleh
SUCIPTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/y1pDZUQU-OqI344WVQvp5NQI5AA=/1024x575/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2Fd004a1d2-8e6c-48af-a933-2b4754773669_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Foto udara bentang jembatan Pulau Balang di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (10/3/2021). Jembatan ini menghubungkan Balikpapan dan Penajam Paser Utara melalui Teluk Balikpapan yang terdiri dari bentang panjang dan bentang pendek.

Lebih dari 120 tahun, kawasan Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, tak lepas dari eksploitasi manusia. Dengan adanya rencana pemindahan ibu kota, kawasan ini akan menjadi lebih sibuk. Peneliti menganjurkan pemerintah menyiapkan mitigasi serius untuk menekan dampak negatif.

Ibu kota negara akan dipindahkan dari Jakarta ke kawasan yang secara administrasi berada di Kecamatan Sepaku di Kabupaten Penajam Paser Utara serta Kecamatan Muara Jawa dan Samboja di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Ibu kota negara baru ini berada tepat di hulu Teluk Balikpapan.

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan