logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊJejak Jalan Lepas Bencana...
Iklan

Jejak Jalan Lepas Bencana Luapan Brantas

Bengawan Brantas, sumber kehidupan sekaligus kehancuran karena luapannya yang dahsyat. Beragam daya telah dikerahkan sejak Raja Airlangga. Jejak panjang jalan lepas bencana itu terekam sepanjang daerah aliran sungai.

Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/TAmfOEMrqbsbwZkUllYah-JxnqI=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F05%2F20210517nik-foto-bendung-rolak1_1621413876.jpg
KOMPAS/RUNIK SRI ASTUTI

Bendungan Rolak Songo di Mojokerto, Jawa Timur, Senin (17/5/2021). Bendungan yang dibangun pada 1857 oleh Ir Soetami ini merupakan salah satu jejak tata kelola air di Bengawan Brantas pada masa Belanda. Bendungan ini juga difungsikan sebagai pengendali banjir hingga sekarang.

Bengawan Brantas merupakan sumber kehidupan sekaligus kehancuran karena luapannya yang mampu menenggelamkan kawasan di sekitarnya. Beragam daya penanggulangan bencana dikerahkan sejak Raja Airlangga hingga penguasa Belanda. Jejak panjang jalan lepas dari bencana itu terekam di sepanjang daerah aliran sungai.

Bengawan Brantas merupakan sungai besar di Jawa Timur selain Bengawan Solo. Sungai sepanjang 320 kilometer (km) ini memiliki daerah tangkapan air seluas 14.103 km persegi. Dengan asumsi rata-rata curah hujan 2.000 milimeter (mm) per tahun dan 85 persennya terjadi pada musim hujan, potensi volume air permukaan per tahun rata-rata mencapai 13,232 miliar meter kubik.

Editor:
agnespandia
Bagikan