logo Kompas.id
NusantaraBerkah Brantas yang Mulai...
Iklan

Berkah Brantas yang Mulai Terkikis

Bengawan Brantas menghidupi 17 juta warga di sepanjang aliran airnya. Namun, kerusakan lingkungan di dalamnya bisa mengubah berkah Brantas menjadi musibah.

Oleh
RUNIK SRI ASTUTI DAN DEFRI WERDIONO
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/eVSfjBacFXahOy3PXCAK02-YLkA=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2F97673a8a-fe9b-461b-b29a-45f593283259_jpg.jpg
Kompas/AGUS SUSANTO

Warga mencari ikan di Bendung Gerak Waru Turi di Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Minggu (15/12/2019). Bendung sepanjang 159 meter ini digunakan sebagai pengendali air Kali Brantas untuk keperluan irigasi.

Bagi warga Jawa Timur, Sungai Brantas adalah berkah. Dari kaki Gunung Arjuna di Malang, Bengawan Brantas beserta 39 anak sungainya menggeliatkan beragam sendi kehidupan yang terbentang di 15 kabupaten dan kota di Jawa Timur. Namun, berkah itu mulai terkikis.

Dibantu sang istri, Didik (55) menarik kuat-kuat tali tambang yang melintang di atas Sungai Brantas, Jumat (21/5/2021). Warga Kelurahan Temas, Kota Batu, Jawa Timur, itu memanfaatkan katrol sederhana untuk mengangkat pasir yang baru saja ia tambang dari dasar sungai Brantas ke atas tebing.

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan