logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊRindu Mudik Seindah Dulu
Iklan

Rindu Mudik Seindah Dulu

Dua tahun terakhir, mudik tidak nyaman lagi. Kedisiplinan banyak warga yang buruk selama pandemi, kebijakan tidak seragam, hingga keterpurukan ekonomi menjadi pemicunya.

Oleh
Abdullah Fikri Ashri
Β· 1 menit baca

Sebelum pandemi Covid-19, pemudik bak tamu istimewa. Program mudik gratis hingga tempat istirahat di pinggir jalan menanti mereka dengan beragam pariwara. Namun, dua tahun terakhir mudik tak seindah dulu. Larangan digaungkan. Penyekatan di mana-mana. Tanpa perbaikan dari semua pihak, mudik seperti ini bisa terus terjadi dalam waktu panjang.

https://cdn-assetd.kompas.id/_WEnOaOEAQUV1GtB1PvFaVmLy24=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F05%2F1bead8fd-0701-4c91-abde-e618a45369d4_jpg.jpg
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Polisi mengarahkan pengendara dari Jawa untuk putar balik ke daerah awal keberangkatan di pos penyekatan Kalijaga, Kota Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (15/5/2021) siang. Pemudik mulai memadati jalur pantura Cirebon pada arus balik Lebaran yang diperkirakan hingga Minggu (16/5/2021).

Seperti aspal pantura, perjalanan Kholik Triono (24) menuju Bekasi, Jawa Barat, juga tidak mulus. Warga Banyumas, Jawa Tengah, ini dihentikan polisi di pos penyekatan Kalijaga, Kota Cirebon, Selasa (18/5/2021) siang. Alasannya, ia tidak memiliki surat hasil tes negatif Covid-19.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan