logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊMerawat Jejak Sejarah Islam...
Iklan

Merawat Jejak Sejarah Islam Bolaang Mongondow di Masjid Al Huda Kotamobagu

Masjid Al Huda di Kotamobagu diyakini sebagai saksi tertua perkembangan Islam di bekas wilayah kerajaan Bolaang Mongondow Raya. Namun, masjid ini sekaligus menandai gejala hilangnya jejak sejarah Islam di Bumi Totabuan.

Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/xtPZG1lCcOuwPyszUTh3f2mhOXA=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F05%2F1d50b108-642b-43ac-b4d0-0066b8f3dfee_jpg.jpg
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

Suasana lengang di sekitar Masjid Al Huda di Desa Kopandakan I, Kotamobagu, Sulawesi Utara, Rabu (5/5/2021). Masjid Al Huda yang dibangun pada 1928 disebut sebagai salah satu masjid tertua di Bolaang Mongondow Raya.

Masjid Al Huda di Desa Kopandakan I, Kotamobagu, diyakini sebagai salah satu saksi tertua perkembangan Islam di bekas wilayah Kerajaan Bolaang Mongondow Raya, Sulawesi Utara. Namun, masjid yang masih berdiri kokoh ini sekaligus menandai gejala hilangnya jejak sejarah Islam di Bumi Totabuan.

Tin Manggo (44) sedang sibuk-sibuknya menjelang maghrib, Rabu (5/5/2021). Meja panjang di depannya kian penuh oleh ratusan biji balapis, lalampa bakar, kueku (mata kebo), dan kukis kelapa. Di salah satu ujung meja tersaji belasan gelas es buah, sedangkan teko-teko plastik berisi sari buah jeruk instan dan kopi berada di ujung lainnya.

Editor:
Rini Kustiasih
Bagikan