logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊGula dan Teh Dinanti Lebaran...
Iklan

Gula dan Teh Dinanti Lebaran Berikutnya

Tradisi memberi kepada mereka yang lebih tua pada bulan Ramadhan hingga Lebaran terus hidup dalam masyarakat. Barang pemberian pun mengandung makna. Ada gula dan teh sebagai simbol kerendahan hati.

Oleh
KRISTI UTAMI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/uP6LODKgm7_3LBM9CeUJkPDVxQk=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F05%2F2227e7a2-427f-4bbc-be97-562cb423defd_jpg.jpg
KOMPAS/KRISTI DWI UTAMI

Warga menata bingkisan yang akan dibagikan kepada orangtua atau saudara yang lebih tua dalam rangka tradisi udun-udunan, di Kelurahan Mangkukusuman, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal, Jawa Tengah, Selasa (11/5/2021). Tradisi ini masih dilestarikan di  sejumlah daerah, seperti Tegal dan Brebes.

Adi Mulyadi (42), warga Desa Mejasem Timur, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, pada Senin (10/5/2021) sibuk menata bingkisan-bingkisan yang diletakkan di dapur rumahnya. Bingkisan berisi gula, teh, mi instan, minyak goreng, beras, dan biskuit tersebut akan dibagikan kepada keluarga serta kerabatnya dalam rangka udun-udunan.

Udun-udunan merupakan kegiatan membagikan bingkisan kepada orang-orang yang lebih tua atau orang yang dihormati, sehari jelang atau pada saat Idul Fitri. Tradisi yang ada sejak puluhan tahun silam itu masih dilestarikan oleh sebagian keluarga di Kota Tegal, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Brebes hingga kini.

Editor:
Fransiskus Pati Herin
Bagikan