logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊSepi yang Absurd di Terminal...
Iklan

Sepi yang Absurd di Terminal Malalayang

Terminal Malalayang Manado yang sepi dua pekan sebelum Lebaran 2021 adalah absurd. Para sopir dan pengelola angkutan penumpang menjadi yang paling menderita.

Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/POSMJTdyWCoq_6YZXTZaYAM_O6o=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2F47a76fea-bf57-49cc-a7b6-c0602d93d04c_jpg.jpg
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

Seorang sopir tidur di dalam mobil angkotnya di Terminal Malalayang, Manado, Sulawesi Utara, pada Kamis (29/4/2021). Dua pekan jelang lebaran, terminal itu tetap sepi.

Waktu menunjukkan pukul 11.40 Wita, seharusnya Rommy (48) sudah setengah perjalanan menuju Desa Arakan, Minahasa Selatan, mengemudikan mobil angkutan kota yang penuh penumpang. Kamis (29/4/2021) itu, mobilnya masih terparkir di Terminal Malalayang Manado. Peluangnya membawa pulang lembar-lembar rupiah hampir pasti nihil.

Sejak pagi, hanya satu penumpang yang meminati trayek Manado-Arakan di Sulawesi Utara. Padahal, setiap mobil angkutan kota dalam provinsi (AKDP) itu bisa membawa 11 penumpang. Rommy mendapat antrean nomor dua untuk berangkat, sementara sopir pada urutan pertama belum mau berangkat jika mobilnya tidak terisi penumpang hingga penuh.

Editor:
Fransiskus Pati Herin
Bagikan