logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊKami Senang Ibu Kota Pindah,...
Iklan

Kami Senang Ibu Kota Pindah, tetapi Enggak Mau Terlalu Heboh

Masyarakat di sekitar lokasi ibu kota negara baru di Kalimantan Timur merasa senang sekaligus cemas. Pemerintah didesak menyiapkan dulu kebijakan yang melindungi hak-hak hidup masyarakat lokal.

Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/YEmMDFS7FdyGPJTPDxlQ-7LuTGQ=/1024x575/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2Fb70ad0be-a34b-4da3-aae5-9189385f7066_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Foto udara kawasan hutan tanaman industri PT ITCI Hutani Manunggal yang pernah dikunjungi Presiden Joko Widodo pada Desember 2019 di Kelurahan Pemaluan, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (11/3/2021). Kawasan tersebut menjadi calon lokasi ibu kota negara baru.

Beribu masalah timbul jauh sebelum ibu kota negara dipindah. Konflik lahan, kerusakan lingkungan, hingga masalah sosial menyelimuti di sekitar lokasi pemindahan ibu kota negara yang baru di Kalimantan Timur. Masyarakat sekitar pun berharap, pindahnya ibu kota bisa memberikan rasa aman dan meningkatkan perekonomian.

Asmit (69) merupakan tokoh masyarakat di Desa Bumi Harapan, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara. Rumahnya tak jauh dari lokasi yang digadang-gadang menjadi pusat ibu kota negara yang baru, lebih kurang 11 kilometer.

Editor:
nelitriana
Bagikan