logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊAngan-angan Lumbung Pangan
Iklan

Angan-angan Lumbung Pangan

Proyek lumbung pangan nasional sejak seperempat abad lalu selalu menyisakan bencana. Petani yang kenyang dengan janji sejahtera tak mau tertipu lagi. Kini mimpi lumbung pangan melambung lagi seiring pemindahan ibu kota.

Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/yxqEqhMchpOqFMxWkVg1a0g-s6w=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2F20200709IDO_Presiden_Food_Estate3_1594300377.jpg
KOMPAS/DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO

Presiden Joko Widodo memantau langsung lokasi program lumbung pangan nasional di Desa Bentuk Jaya, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, Kamis (9/7/2020).

Kebutuhan pangan saat pemindahan ibu kota negara ke lokasi baru di Kalimantan Timur tidak bisa dianggap remeh. Memberi makan 500.000 orang bukan perkara mudah. Program strategis nasional lumbung pangan di Kalteng mungkin bisa jadi jawaban. Walakin, program yang disebut food estate itu masih menemukan banyak masalah dan dibayangi kegagalan.

Di Kalimantan Timur, kebutuhan pangan disiapkan untuk 3,77 juta penduduk yang tersebar di 10 kabupaten dan kota. Jika seluruh aparatur sipil negara (ASN) ibu kota berpindah juga, kebutuhannya berlipat, diperkirakan menjadi 5,58 juta orang.

Editor:
nelitriana
Bagikan