logo Kompas.id
โ€บ
Nusantaraโ€บTak Perlu Impor, Universitas...
Iklan

Tak Perlu Impor, Universitas Trunojoyo Madura Tawarkan Produksi Garam Terintegrasi

Universitas Trunojoyo Madura menawarkan sistem produksi garam terintegrasi dengan sasaran petambak, kelompok, dan koperasi untuk memaksimalkan produksi. Rencana impor 3,07 juta ton garam agar dibatalkan.

Oleh
AMBROSIUS HARTO/AGNES SWETTA PANDIA
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Z9LpNTNaabi6235ztJ-yEkkLp5E=/1024x686/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2Fdff40854-e74f-4d89-ac8f-611689d5bdb0_jpg.jpg
Kompas/Bahana Patria Gupta

Petani memindahkan garam yang baru dipanen di sentra produksi garam di Kecamatan Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (14/9/2020).

BANGKALAN, KOMPAS โ€”  Universitas Trunojoyo Madura, Jawa Timur, menyayangkan keputusan pemerintah yang akan mengimpor 3 juta ton lebih garam krosok. Impor tidak diperlukan jika industri garam rakyat dimaksimalkan, salah satunya dengan produksi terintegrasi.

โ€Dalam kajian akademis kami, stok garam krosok yang ada masih mencukupi kebutuhan dalam negeri. Keputusan impor amat disayangkan,โ€ ujar Rektor Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Muhamad Syarif, Rabu (24/3/2021). Syarif juga Pembina Himpunan Masyarakat Petambak Garam Jatim di Bangkalan.

Editor:
Mohamad Final Daeng
Bagikan