logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊJatim Tak Perlukan Beras...
Iklan

Jatim Tak Perlukan Beras Impor, Suara Penolakan Semakin Meluas

Beras impor tidak diperlukan di Jatim karena stok beras surplus 1,9 juta ton seiring tibanya masa panen raya. Suara penolakan pun semakin keras didengungkan oleh petani yang menerima dampak buruk kebijakan tersebut.

Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/FrPZzxCG-8iU6smumTvG2D6j_Tg=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2F20210322GER_Beras-Sisa-Impor-2018-7_1616394817.jpg
KOMPAS/ANGGER PUTRANTO

Kepala Gudang Bulog Ketapang II Ashadi menunjukkan tumpukan karung beras sisa impor tahun 2018 sebanyak 2.200 ton yang masih tersimpan di Gudang Bulog Ketapang II, Banyuwangi, Senin (22/3/2021). Masih ada 3.000 ton beras sisa impor yang tersimpan di sejumlah gudang Bulog Banyuwangi dari total 20.000 ton beras asal Vietnam yang turun di Banyuwangi pada tahun 2018 lalu.

SURABAYA,KOMPAS-Beras impor tidak diperlukan di Jatim karena stok beras mengalami surplus seiring tibanya masa panen raya musim tanam pertama 2021 yang bakal mencapai puncaknya pada April. Sejumlah petani pun terus menyuarakan penolakan kebijakan impor beras yang membuat kondisi mereka kian terpuruk.

Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jatim, luas panen sampai April sebesar 974.189 hektar atau ha dengan produksi beras 3.053.004 ton. Dengan kemampuan produksi beras tersebut, Jatim surplus sebesar 902.401 ton hingga Mei.

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan