logo Kompas.id
NusantaraMerekam Peradaban Yogyakarta...
Iklan

Merekam Peradaban Yogyakarta Lewat Dana Keistimewaan

Aktivitas perfilman di Daerah Istimewa Yogyakarta ikut didukung pendanaan pemerintah daerah. Melalui dana keistimewaan, lahir sejumlah film sarat prestasi yang merekam dinamika masyarakat kecil.

Oleh
HARIS FIRDAUS/GREGORIUS M FINESSO
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/CtLklIhrbgZoQOwHQqd0AyVtSvM=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2Fa8cc5b3f-87bd-487d-be84-db2be4643ed1_jpg.jpg
DOKUMENTASI MENTARI PROJECT

Salah satu adegan dalam film dokumenter berjudul ”Cipto Rupo” yang disutradarai Catur Panggih Raharjo. Film tersebut diproduksi dengan bantuan pendanaan dari Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada 2019. Sumber pendanaan itu berasal dari dana keistimewaan DIY.

Medio Agustus 2020, di tengah sesaknya situasi pandemi Covid-19, publik begitu terhibur dan tergelitik dengan viralnya film pendek Tilik. Hingga kini, film produksi sineas muda Yogyakarta itu telah ditonton hingga 25 juta kali di kanal Youtube. Di balik suksesnya, Tilik hanyalah satu dari puluhan karya yang didukung pemerintah daerah melalui dana keistimewaan.

Catur Panggih Raharjo (29) antusias saat mengetahui ide film dokumenter yang digagasnya lolos seleksi pendanaan dari Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tahun 2019. Kala itu, ia berniat mengangkat kisah seorang lansia yang masih aktif bekerja sebagai pelukis sepatbor atau penutup roda becak di Yogyakarta.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan