logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊMafia Satwa Obral Harga demi...
Iklan

Mafia Satwa Obral Harga demi Buka Pasar Internasional

Perdagangan satwa dilindungi tak kunjung menurun di kala pandemi Covid-19 sekalipun. Pedagang satwa mencari berbagai celah demi meraup keuntungan dari penyelundupkan satwa.

Oleh
IRMA TAMBUNAN
Β· 1 menit baca

Pandemi Covid-19 tak menyurutkan aktivitas mafia pemburu dan pedagang satwa liar dilindungi. Bukannya mengurangi perburuan di alam, mafia satwa malah mengobral hasil buruan dengan harga sangat murah demi terbukanya pasar.

https://cdn-assetd.kompas.id/W-TxIWjy9XlGSALC-XoOe_FCxIE=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F05%2F458740_getattachment3cfff4d0-08cf-4ae5-86c2-013d3f5fd34f450125.jpg
KOMPAS/IRMA TAMBUNAN

Sejumlah barang bukti hasil operasi perburuan satwa dilindungi siap dimusnahkan para pelaku konservasi satwa dalam rangka memperingati Global Tiger Day di halaman kantor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jambi, Minggu (30/7/2017). Sebagian sitaan lainnya tidak dimusnahkan, tetapi diserahkan ke Universitas Jambi sebagai bahan penelitian mahasiswa.

Sisik trenggiling di pasaran lokal kini dibanderol hanya Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta per kilogram, turun drastis dibandingkan sebelum pandemi yang harga pasarannya Rp 3 juta per kilogram.

Editor:
aufrida wismi
Bagikan