logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊPendataan Rumah Rusak akibat...
Iklan

Pendataan Rumah Rusak akibat Gempa Sulbar Belum Tuntas

Baru data rumah rusak di Kabupaten Majene yang telah disetor ke Inspektorat Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Data dari Kabupaten Mamuju, bahkan pendataan rumah rusak di Kabupaten Mamasa, belum tuntas.

Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/MFX2SVU8yb5vRXUojL60iU9OzaI=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2F6eb22969-2bbe-41fd-bcfe-1adfa98bc137_jpg.jpg
KOMPAS/SAIFUL RIJAL YUNUS

Anak-anak bermain di anjungan Pantai Manakarra yang sebagian lantainya rusak akibat gempa Sulawesi Barat di Mamuju, Sabtu (30/1/2021). Sebagian warga mulai beraktivitas di pekan ketiga gempa yang membuat 105 orang meninggal di Mamuju dan Majene. Sebanyak 91.003 jiwa penyintas gempa Sulbar masih berada di pengungsian hingga saat ini.

MAMUJU, KOMPAS β€” Pendataan rumah rusak penerima bantuan gempa Sulawesi Barat masih dilakukan. Saat ini, baru data rumah rusak di Kabupaten Majene yang telah disetor ke Inspektorat Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Data dari Kabupaten Mamuju, bahkan pendataan ratusan rumah rusak di Kabupaten Mamasa, belum juga tuntas.

Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Rifai mengatakan, hingga Sabtu (30/1/2021) baru data rumah rusak di Kabupaten Majene yang telah diserahkan ke Inspektorat Jenderal BNPB. Sebanyak 4.099 rumah, di mana 1.774 di antaranya rusak berat, akan dievaluasi terlebih dahulu.

Editor:
aufrida wismi
Bagikan