Iklan
Saat Kota Seribu Sungai Terkatup Banjir
Perdebatan penyebab banjir di Kalsel tak berhenti antara curah hujan atau kerusakan lingkungan akibat alih fungsi lahan. Tak ada yang salah. Namun, kebijakan untuk memperbaiki tata kelola lingkungan mendesak dilakukan.
Jebakan eksploitasi alam Kalimantan Selatan menjadi kenyataan. Di bagian hulu sungai, mulut lubang tambang menganga tak ditutup, aktivitas pertambangan jalan terus, sedangkan di hilir gambut dihajar perkebunan kelapa sawit. Kota Seribu Sungai pun terkatup banjir.
Setelah lima hari diterjang banjir, Syahroni (58) warga Desa Pengaron, Kabupaten Banjar, bisa kembali ke rumah. Jumat (22/1/2021) siang ia duduk di atas sofa usang yang penuh lumpur kering sembari menyesap kopi.