logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊTerdampak Pandemi, Harga Sapi ...
Iklan

Terdampak Pandemi, Harga Sapi Potong di Boyolali Turun

Jika biasanya membeli sapi seharga Rp 17 juta, dalam 3-4 bulan, akan dijual dengan harga berkisar Rp 21 juta-Rp 22 juta. Namun, setelah masa pandemi, harga jual hanya Rp 20 juta.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA/NINO CITRA ANUGERAH
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/HnvHcLg-9kXNmE2AoP7MbPFXQ_Q=/1024x580/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2FTernak-Sapi-Warga-Boyolali_1611404073.jpg
KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA

Warga menunjukkan sejumlah sapi yang diternaknya di Kelurahan Winong, Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (23/1/2021). Para peternak di Boyolali mengaku tak tahu-menahu terkait lonjakan harga sapi di Jabodetabek. Namun, yang jelas harga sapi potong (per ekor) sedang turun. Dari yang mereka dengar, itu karena permintaan dari Jabodetabek menurun.

BOYOLALI, KOMPAS β€” Kenaikan harga daging di Jabodetabek tidak berdampak pada keuntungan para peternak di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, sebagai salah satu daerah penghasil sapi potong terbanyak di provinsi itu. Harga sapi potong bahkan cenderung turun selama pandemi Covid-19, yang membuat peternak lebih memilih sapi perahan.

Bakri (55), peternak asal Desa Winong, Kecamatan Boyolali, Sabtu (23/1/2021), mengatakan, pandemi Covid-19 benar-benar berdampak pada usaha penggemukan sapi. Ia mencontohkan, jika biasanya membeli sapi Rp 17 juta, dalam 3-4 bulan, akan dijual dengan harga Rp 21 juta-Rp 22 juta. Namun, setelah masa pandemi, harga jual hanya Rp 20 juta.

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan