logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊPetaka Dipicu Cuaca Membuka...
Iklan

Petaka Dipicu Cuaca Membuka Awal Tahun

Banjir dan longsor tak hanya menimbulkan gelombang pengungsian, tetapi juga memakan korban jiwa dan mengganggu akses transportasi vital di sejumlah daerah.

Oleh
TIM KOMPAS
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/gZAfLYpuJYXqOPP-9G9RSEAMqxE=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2Ff39fb12c-eb67-4122-8b44-f27d76a14eba_JPG.jpg
KOMPAS/YOLA SASTRA

Warga berjalan di depan rumahnya yang terendam banjir di Kelurahan IX Korong, Kecamatan Lubuk Sikarah, Kota Solok, Sumatera Barat, Selasa (12/1/2021). Sebanyak 1.730 keluarga dengan 8.045 jiwa terdampak banjir di 9 kelurahan Kota Solok.

PADANG, KOMPAS β€” Hujan lebat dalam waktu lama dan perubahan tata guna lahan masih menjadi kombinasi mematikan bencana hidrometeorologis di awal tahun 2021. Tiga hari setelah longsor di Cihanjuang, Sumedang, Jawa Barat, banjir menimbulkan pengungsian di Sumatera Barat dan Kalimantan Selatan, Selasa (12/1/2021).

Selasa pagi, ribuan warga Kota Solok, Sumbar, dievakuasi ke kantor-kantor pemerintahan karena banjir yang dipicu hujan lebat sekitar 9 jam. Banjir terparah di empat kelurahan, yaitu Kampai Tabu Karambia, IX Korong, dan Sinapan Piliang di Kecamatan Lubuk Sikarah serta Koto Panjang di Kecamatan Tanjung Harapan. Ketinggian banjir sekitar 2 meter.

Editor:
gesitariyanto
Bagikan