Sengonku Malang, Sengonku yang Terbuang
Bagai jatuh tertimpa tangga, petani di Kalteng sudah mengganti sawah dan kebun sawitnya untuk ditanami sengon atas petunjuk pemerintah, tetapi sengon tak terbeli hingga kini. Sudah tak terbeli dihantam pandemi pula.
Ratusan hektar sawah di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, tak lagi ditanami padi, pohon-pohon karet dan sawit ditebang demi menanam sengon. Namun, apa daya petani hanya menunggu pembeli yang tak kunjung datang. Lahan gambut pun terancam rusak, petani terancam bencana.
Gusar. Sudali (48) melangkah ke kebunnya yang berjarak tiga kilometer dari rumahnya dengan motor. Motornya melesat cepat, tak lagi menghiraukan batu-batu kerikil dan lubang-lubang jalanan aspal yang rusak di desanya, Desa Purwodadi, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.
Begitu sampai, ia mengeluarkan parangnya dan mulai menebas rumput-rumput liar di sekitar pohon sengon (Albizia chinensis) yang ia tanam empat tahun lalu. Di sela-sela pohon sengon miliknya terdapat beberapa pohon sawit yang ditanam sekenanya dan tidak beraturan. Umur sawitnya belum setahun.