logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊLava Sisa Erupsi Tahun 1954...
Iklan

Lava Sisa Erupsi Tahun 1954 Runtuh, Status Merapi Masih Siaga

Gunung Merapi terus mengalami guguran material. Pada Minggu (22/11/2020), terjadi peristiwa guguran yang menyebabkan runtuhnya lava sisa erupsi Merapi tahun 1954. Meski begitu, status Merapi masih Siaga (Level III).

Oleh
HARIS FIRDAUS
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/S1G8itW8BOfNzRXmx8Ct_MdZmFI=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2F20201116WEN23_1605536309.jpg
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Warga beraktivitas di lahan pertanian di lereng Gunung Merapi, Desa Mangunsuko, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (16/11/2020).

YOGYAKARTA, KOMPAS β€” Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta terus mengalami guguran material. Sebagian material guguran itu berasal dari lava sisa erupsi Merapi periode sebelumnya. Pada Minggu (22/11/2020) pagi, misalnya, terjadi guguran yang menyebabkan runtuhnya lava sisa erupsi Merapi tahun 1954.

Berdasarkan data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), guguran lava sisa erupsi 1954 itu terjadi pada Minggu pukul 06.50. Peristiwa tersebut teramati dari kamera pemantau (CCTV) aktivitas Merapi yang dipasang di wilayah Deles, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Guguran itu tercatat pada seismogram BPPTKG dengan amplitudo 75 milimeter (mm) dan durasi 82 detik.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan