logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊTes Cepat Dikhawatirkan...
Iklan

Tes Cepat Dikhawatirkan Membuat Warga Lereng Merapi Enggan Mengungsi

Pemeriksaan tes cepat untuk pengungsi di Kecamatan Selo, Boyolali, belum dilakukan. Pemda khawatir tes cepat membuat warga enggan mengungsi. Tes cepat diprioritaskan bagi sukarelawan dan petugas dari luar daerah.

Oleh
MELATI MEWANGI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/-1nim1ePLlisG_Z_yiR9uXBvui0=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2F20201120_092826_1605861668.jpg
KOMPAS/MELATI MEWANGI

Kepala BNPB Doni Monardo berkunjung ke tempat pengungsian sementara di Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (20/11/2020). Doni memastikan pengungsi tetap mematuhi protokol kesehatan.

BOYOLALI, KOMPAS β€” Tes cepat Covid-19 belum dilakukan bagi pengungsi ancaman erupsi Gunung Merapi di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Pengadaan tes cepat dikhawatirkan membuat warga enggan mengungsi. Prioritas tes bagi petugas dan sukarelawan dari luar daerah.

Pada Jumat (20/11/2020), bantuan perlengkapan kesehatan diberikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kepada Pemerintah Kabupaten Boyolali di pengungsian sementara Desa Tlogolele. Bantuan tersebut berupa satu unit mesin antigen, 15.000 catridge antigen, 200.000 masker kain, dan 250 jeriken cairan sanitasi tangan.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan