logo Kompas.id
NusantaraMengangkat Harkat Warga...
Iklan

Mengangkat Harkat Warga Pesisir ”Kota Batik”

Rob atau banjir limpasan air laut terus menghantui warga pesisir Kota Pekalongan, Jawa Tengah. Hidup dalam kualitas lingkungan yang buruk, derajat hidup masyarakat perlahan terkikis. Pekerjaan rumah pemimpin baru.

Oleh
KRISTI UTAMI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/WPKU4huLjAy5y0E142mM4MbAsCg=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F0013ddeb-ae89-44e2-af16-07c9a1882a25_jpg.jpg
KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA

Warga menerobos banjir di Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (26/2/2020). Meskipun banjir di kota tersebut perlahan surut, beberapa titik dengan permukaan rendah masih terendam hingga 40 sentimeter.

Setidaknya satu dekade terakhir, bencana rob atau banjir limpasan air laut terus menghantui warga pesisir Kota Pekalongan, Jawa Tengah. Hidup dalam kualitas lingkungan yang buruk, derajat hidup masyarakat perlahan terkikis. Persoalan mendesak untuk ditangani pemimpin daerah.

Sepuluh tahun terakhir, Khamdani (34) memaksa dirinya akrab dengan bencana rob. Hampir di setiap musim hujan, warga Kelurahan Panjang Baru, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, itu tidak pernah bisa tidur tenang. Perasaan waswas jikalau air masuk ke dalam rumah selalu mengintai.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan