logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊLindungi agar Tenaga Kesehatan...
Iklan

Lindungi agar Tenaga Kesehatan Jawa Timur Tak Lagi Bertumbangan

Di Jawa Timur, kematian dokter akibat tertular Covid-19 mencapai 33 orang. Perlu upaya perlindungan lebih total bagi mereka yang bertugas di garda terdepan melawan wabah ini.

Oleh
AMBROSIUS HARTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/rDq-sBGvPk4UFFXIIMACtmWZNGg=/1024x643/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2Faabcb21f-c175-4e2f-80cb-3d66cb937d87_jpg.jpg
Kompas/Bahana Patria Gupta

Tenaga kesehatan menguji usap pegawai negeri sipil (PNS) di GOR Delta, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (25/8/2020). Usaha pemerintah daerah menekan penyebaran Covid-19 dengan melakukan berbagai macam tes tidak dibarengi dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mengikuti protokol kesehatan.

Kematian dokter Berkatnu Indrawan Janguk (28), Senin (27/4/2020) di RSUD Dr Mohamad Soewandhie, tak cuma mengakibatkan kesedihan orangtua dan keluarga di Kalimantan Tengah, tetapi juga Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur.

Berkatnu merupakan putra pasangan pejabat teras Pemerintah Kabupaten Barito Utara, yakni Kepala Dinas Lingkungan Hidup Suriawan Prihandi dan Asisten III Inriaty Kari. Hasil tes usap pertama Berkatnu positif virus korona dan dirawat. Dalam perawatan, Berkatnu kembali menjalani tiga kali tes usap dan hasilnya negatif sehingga meminta bertugas lagi.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan