logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊJangan Lagi Tenaga Kesehatan...
Iklan

Jangan Lagi Tenaga Kesehatan Berguguran

Meskipun sudah sangat berhati-hati, tenaga kesehatan tetap sangat rentan tertular Covid-19. Upaya warga mengikuti protokol kesehatan dan jujur melaporkan kondisi bisa membantu mencegah penularan.

Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/fAjOamaJRTA9UaI4lcgBkm0c_uE=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2FIMG_9314_1592304568.jpg
KOMPAS/HARIS FIRDAUS

Petugas bersiap melakukan tes cepat Covid-19 di halaman kantor Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta, Minggu (14/6/2020). Tes cepat itu merupakan hasil kerja sama Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY dan Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Kepolisian Daerah (Polda) DIY.

HR Nurul Jaqin merupakan dokter pertama yang gugur akibat serangan Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dokter yang dikenal total dalam mengabdi itu meninggal dunia pada 23 Agustus 2020, setelah dirawat selama 10 hari di Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito, Kabupaten Sleman, DIY.

Sehari-hari, Jaqin bertugas sebagai dokter bedah Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping, Kabupaten Sleman, DIY. Ia mulai dirawat di rumah sakit pada 14 Agustus 2020. Awalnya, ia dirawat di ruang isolasi biasa. Namun, dua hari berselang, dokter Jaqin dipindahkan ke ruang perawatan intensif karena tim medis ingin memantau kondisi kesehatannya secara lebih ketat.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan