logo Kompas.id
โ€บ
Nusantaraโ€บPengembangan Destinasi Wisata ...
Iklan

Pengembangan Destinasi Wisata Pulau Lusi Terkendala Hak Pengelolaan Lahan

Pengembangan destinasi wisata Pulau Lusi, Sidoarjo, Jatim, stagnan karena dampak realokasi anggaran akibat pandemi Covid-19 dan masalah hak pengelolaan lahan yang tak kunjung terselesaikan selama tiga tahun belakangan.

Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/UQM4ARcakSi3uewuZFaxa3ZFlgI=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2Fa3afe531-28fa-441f-8681-ca3c00bd1e00_jpg.jpg
KOMPAS/RUNIK SRI ASTUTI

Wisatawan berfoto di tugu atau penanda obyek wisata Pulau Lumpur Sidoarjo (Lusi) di Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (4/12/2019). Pulau yang menjadi destinasi wisata mangrove terpopuler kedua menurut Anugerah Pesona Indonesia 2019 ini dibangun dari endapan aluvial lumpur panas yang menyembur dari perut bumi Sidoarjo sejak 2006.

SIDOARJO, KOMPAS โ€” Pengembangan destinasi wisata Pulau Lusi di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, stagnan. Selain dampak realokasi anggaran yang disebabkan oleh pandemi Covid-19, rencana pengembangan terhambat masalah hak pengelolaan lahan yang tak kunjung terselesaikan selama tiga tahun belakangan.

Obyek wisata Pulau Lusi berlokasi di muara Sungai Porong dan berimpitan dengan Pulau Sarinah yang merupakan kawasan konservasi mangrove di Sidoarjo. Pulau Lusi sebenarnya merupakan perluasan dari Pulau Sarinah. Berbeda dengan Sarinah yang merupakan pulau asli, Lusi adalah pulau buatan.

Editor:
agnespandia
Bagikan