logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊDilalap Api, Ekosistem...
Iklan

Dilalap Api, Ekosistem Mangrove di Pesisir Ambon Kian Tertekan

Kebakaran menyebabkan eksosistem mangrove di pesisir Kota Ambon, Maluku, kian tertekan. Hutan mangrove di Teluk Ambon terus berkurang akibat alih fungsi lahan berupa pembangunan tempat usaha dan permukiman.

Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/dWAlpncePqPcIeYLqBXJ_x-K6OQ=/1024x768/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2Fef5e07c8-fb84-4722-aec4-c214086d3aa5_jpg.jpg
MOLUCCAS COASTAL CARE

Hutan mangrove di kawasan Lateri, Kota Ambon, Maluku, terbakar pada Jumat (30/10/2020).

AMBON, KOMPAS β€” Ekosistem mangrove di pesisir Kota Ambon, Maluku, kian tertekan akibat alih fungsi lahan, sampah, sedimen, dan kini dilalap api. Luasan hutan mangrove hanya tersisa lebih kurang 33 hektar. Hal ini menyebabkan pertahanan pesisir di daerah yang memiliki rekam jejak tsunami pada masa lalu itu kian rapuh. Ketegasan pemerintah daerah sangat menentukan.

Menurut informasi yang dihimpun Kompas pada Jumat (30/10/2020), sebagian tanaman mangrove di kawasan Lateri, Kota Ambon, terbakar. Itu diduga berawal saat karyawan dari salah satu rumah makan membakar tumpukan sampah di areal mangrove. Sampah yang dibakar itu merupakan buangan dari rumah makan.

Editor:
Mohamad Final Daeng
Bagikan