PANDEMI DI PERBATASAN
Nenek Klara dan Agnes, Perkasa di Antara Impitan Covid-19 di Malaka
Banyak perempuan di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur, menjadi pejuang keluarga. Mereka berjuang hidup di tengah pandemi Covid-19 yang tak mudah ini.
Dipayungi terik mentari, kaki kokoh Klara Hoar Leki melangkah di jalan beraspal dari rumah di Kampung Laleten, Kamis (15/10/2020) pagi. Sejauh 9 kilometer, ia menjunjung kangkung ke Betun, ibu kota Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2F507ece24-9ef1-4b58-904d-cbac6b8e0a2c_jpg.jpg)
Seorang penjual sayur berjalan kaki menembus permukiman warga di Betun, ibu kota Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur, Kamis (8/10/2020). Banyak perempuan di daerah itu bekerja keras untuk ekonomi keluarga.
Nenek berusia 60 tahun itu berjalan lebih pagi, mendahului terik siang yang suhunya bisa di atas 38 derajat celsius. Sepanjang jalan, ia coba keberuntungan menawarkan dagangannya. Tak banyak pembeli. Ia lanjutkan menembus perkampungan hingga tiba di Betun, 1,5 jam kemudian.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 1 dengan judul "Nenek Klara dan Agnes, Perkasa di antara Impitan Covid-19 di Malaka".
Baca Epaper Kompas