logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊKisah Suram di Balik Kilau...
Iklan

Kisah Suram di Balik Kilau Emas

Kisah hidup para petambang rakyat jauh dari kilau emas yang sehari-hari mereka buru. Mereka harus bertaruh nyawa di dalam lubang pengap dan sempit dengan penghasilan tidak menentu.

Oleh
KURNIA YUNITA RAHAYU/IRENE SARWINDANINGRUM/HARRY SUSILO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/vqxrM854UgYNyzNt3IFnSxXXl6Q=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2FTambang-Emas-Liar-Ciletuh-1_1602151967.jpeg
KOMPAS/HARRY SUSILO

Suasana di dalam lubang tambang emas ilegal di Desa Waluran Mandiri, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang berada di kawasan Taman Bumi Ciletuh-Palabuhanratu, Kamis (3/9/2020). Para petambang bekerja dengan risiko tinggi di dalam lubang pengap berdiamater 1-1,5 meter tersebut. Tambang emas ilegal saat ini marak di kawasan Taman Bumi Ciletuh-Palabuhanratu.

Untuk mendapatkan emas, petambang rakyat di Sukabumi bagian selatan, Jawa Barat, harus bertaruh nyawa di dalam lubang pengap berdiameter 1-2 meter. Sebagian dari mereka sakit-sakitan karena bergumul dengan debu. Penghasilan mereka pun kadang tak menentu.

Kisah hidup suram para gurandil, sebutan petambang liar ini, jauh dari kilau emas yang sehari-hari mereka buru.

Editor:
Harry Susilo
Bagikan