logo Kompas.id
โ€บ
Nusantaraโ€บMahasiswa di Mataram Minta...
Iklan

Mahasiswa di Mataram Minta Partai Politik Minta Maaf

Gelombang demonstarasi menolak Undang-Undang Cipta Kerja terus berlanjut. Di Kota Mataram, NTB, hal itu dilakukan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia NTB.

Oleh
ISMAIL ZAKARIA
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/wz6dtn5fdiZR3Janpx4dcNB9Nms=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2F20201007ZAK1_1602058925.jpg
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA

Mahasiswa yang tergabung dalam Pengurus Wilayah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) NTB menggelar demonstrasi mendesak pencabutan omnibus law di depan kantor DPRD NTB, Rabu (7/10/2020).

MATARAM, KOMPAS โ€” Demonstrasi mendesak pencabutan Undang-Undang Cipta Kerja terus berlangsung di sejumlah daerah di Tanah Air. Di Mataram, Nusa Tenggara Barat, massa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) menggelar aksi, Rabu (7/10/2020). Mereka minta partai politik minta maaf atas pengesahan itu.

Pantauan Kompas, aksi dimulai sekitar pukul 10.00 Wita. Begitu tiba, mahasiswa berorasi sembari menggunakan masker. Mereka berorasi di Jalan Udayana, di luar Gedung DPRD NTB. Hal itu membuat arus lalu lintas di salah satu jalan utama di Kota Mataram tersebut tersendat.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan