logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊPengungsi Konflik Lahan Pubabu...
Iklan

Pengungsi Konflik Lahan Pubabu Mulai Sakit

Pengungsi Pubabu, Timor Tengah Selatan, yang digusur terkait konflik tanah adat dengan Pemprov Nusa Tenggara Timur, mulai sakit, terutama anak-anak dan warga lansia. Namun, mereka tak akan meninggalkan lahan itu.

Oleh
KORNELIS KEWA AMA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/vO2YfNkxATrK0errdQdkhjVusuM=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2F20200917korb-anak-dan-perempuan-pubabu_1600341945.jpg
KOMPAS/KORNELIS KEWA AMA

Pengungsi Pubabu, Timor Tengah Selatan, berada di dalam tenda bantuan LSM, Selasa (25/8/2020). Kini, mereka mulai pilek, demam, dan batuk-batuk, terutama anak-anak dan warga lansia.

SOE, KOMPAS β€” Pengungsi Pubabu, Timor Tengah Selatan, yang digusur terkait konflik tanah adat di daerah itu dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, mulai sakit, terutama anak-anak dan warga lansia. Pengungsi tidak akan meninggalkan hutan adat itu, sebagai warisan leluhur.

Koordinator Pengungsi Hutan Adat Pubabu, Timor Tengah Selatan, Niko Manao, dihubungi di Soe, Kamis (17/9/2020), mengatakan, sudah satu bulan mereka menempati tenda pengungsi di dalam kawasan hutan adat Pubabu setelah rumah mereka digusur satuan polisi pamong praja (satpol PP), Selasa (18/8/2020). Mereka menetap dalam tenda bantuan dari salah satu lembaga swadaya masyarakat (LSM) setempat.

Editor:
agnespandia
Bagikan